Laman

Senin, 25 Juni 2012

Supply Chain Management


1.            A) Definisi Teori Logistic Management
                * Manajemen logistik Menurut Cadapted, CLM dalam Ballov, 1992:4)
adalah Suatu merupakan proses perencanaan, pelaksanaan, dan mengendalikan dan pengawasan yg efektif dan efisien terhadap penyimpanan dan aliran bhn mntah, brng dlm proses dan produk akhir berikut pelayanan dan informasi terkait dari titik permulaan (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption) dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan.
*) Donald J.Bowersok (1978), Logistic Management didefinisikan sebagai ’Proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahaan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi dari supplier, di antara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para langganan’ (Bowersox, 1978, P.13)
                 B) Definisi Teori Supply Chain Management (Steven, G.C. “Integrating the supply chain”, International journal of physical distribution and material management, Vol.19, No.8,1989.
                * Ross (1998): SCM adalah filosofi management yg secara trs menerus mencari fungsi2 sumber bisnis yg kompeten untuk digabungkan baik dalam perusahaan maupun luar perusahaan seperti mitra bisnis yg berada dlm satu supply chain untuk memasuki sistim suplly yg berkompetitif tinggi dan memperhatikan kebutuhan pelanggan, yg berfokus pada pengembangan solusi inovatif dan sinkronisasi aliran produk, jasa dan informasi utk menciptakan customer value yg unik.
                * Martin (1998): SCM adalah jaringan organisasi yg melibatkan hubungan upstream dan downstream dalam proses dan aktifitas yg berbeda yg mmberi nilai dalam bentuk produk dan jasa pada pelanggan paling akhir.
C) Perbedaaan Logistic management dan supply chain management:
                Secara prinsip tidak ada perbedaan yg mencolok antara management logistic dan SCM.
Management logistic lebih memfokuskan pada pengoptimalan kerangka kerja berupa pembuatan rencana tunggal untuk aliran produk dan informasi didalam perusahaan.
Sedangkan SCM merasa tidak cukup dg integrasi bagian dalam saja, salah satu tujuan SCM adalah mengurangi atau bahkan menghilangkan persediaan/buffer yg terlibat antara department dalam satu rantai dg cara saling membagi informasi mengenai demand dan persediaan yg ada sekarang.

2)            A) Management Inventory adalah kegiatan pengelolaan persediaan/inventaris dari suatu perusahaan untuk memelihara dan mengendalikan atau juga suatu teknik pemesanan dan pemantauan barang2 persediaan dalam kuantitas, jumlah dan waktu sesuai yg direncanakan atau kebutuhan yg diinginkan.
                B) Fungsi Management inventory dalam SCM:
                - Proteksi, yg memungkinkan material yg diperlukan tersedia dalam jumlah yg cukup sesuai
  dg permintaan utk operasi yg berkelanjutan.
- Ekonomi, yg memungkinkan biaya terendah utk produk dg cara pemesanan jumlah yg
  paling ekonomis pada saat pembelian barang
- memungkinkan pelayanan yg optimal kpd para pelanggan baik dari pihak internal maupun  
  External
- Antisipasi, untuk memastikan ketersediaan barang pada waktu diperlukan.
- Memperoleh (Procure) bahan2 dg cara menetapkan procedure utk memperoleh bahan2 yg
  cukup baik secara kualitas maupun kuantitas.
B) Definition of Forecasting demand:
Demand forecasting is the activity of estimating the quantity of a product or service that consumers will purchase
Forecasting demand adalah  adalah proses untuk memperkirakan kualitiy produk atau layanan yg akan dibeli oleh konsumen atau juga proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa

C) Funsi management inventory adalah Menjaga keseimbangan antara besar kapasitas penawaran dengan jumlah permintaan
Hubunganya dg forecasting demand.
            1. Menghilangkan pengaruh ketidakpastian
   - Apabila permintaan telah diketahui maka persediaan barang dalam proses
     dan barang jadi akan disesuaikan dengan permintaan
  - Safety stock dapat mengatasi hal diatas tanpa adanya campur tangan dari bagian
    produksi. Demikian juga dengan persediaan bahan baku yang akan menyerap
    seandainya ada gejolak dari pemasok
2. Memberi waktu luang untuk pengelola produksi dan pembelian
3. Untuk mengantisipasi perubahan pada demand dan supply

Jumat, 22 Juni 2012

Leadership


1.a.         Pemimpin (leader = head) adalah seseorang yang menggunakan wewenang dan kepemimpinannya dalam mengarahkan bawahan untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya mencapai tujuan organisasi.
    b.        Kepemimpinan Pancasila adalah kepemimpinan yang memiliki jiwa Pancasila, yang memiliki wibawa, dan daya untuk membawa serta dan memimpin masyarakat lingkungannya kedalam kesadaran kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 45.

Asas – Asas kepemimpinan pancasila:
a. Ing Ngarsa Sung Tuladha, artinya seorang pemimpin haruslah mampu lewat sifat dan
perbuatannya menjadikan dirinya pola panutan ( ROLE MODEL ) dan ikutan bagi orang – orang yang dibimbingnya.
b. Ing Madyo Mangun Karso, artinya seorang pemimpin harus mampu membangkitkan semangat
berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dipimpinnya.
Artinya mempunyai visi dan misi kedepan untuk bangsa dan negara Indonesia .
c. Tut Wuri Handayani, artinya seorang pemimpin harus mampu mendorong orang – orang
 yang diasuhnya berjalan di depan dan bertanggung jawab.
Artinya harus bisa memotivasi dan GET THING DOWN (bisa memecahkan persoalan) dengan segala konsekwensinya .

2.a. Menurut INPRES No. 15, 13 September 1974 dan TAP MPR No. 11 MPR / 1993 :
Pengembangan SDM adalah Usaha pembinaan kepribadian dan kemampuan manusia Indonesia jasmani dan rohani yang berlangsung seumur hidup, guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang :
   Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
   Budi Pekerti Luhur.
   Berpribadi mandiri, tangguh, cerdas, kreatif, trampil, produktif, disiplin, profesional.
   Sehat jasmani/rohani, berjiwa patriot dan cinta tanah air dengan semangat kebangsaan dan rasa kesetia kawanan, sadar sejarah bangsa dan menghargai jasa pahlawan bangsa.
     b.Pengembangan SDM adalah untuk semua orang/kalanga secara menyeluruh baik karyawan
 maupun umum, tidak memandang pangkat, golongan, usia, profesi dan lain sebagainya.
                 Contoh:  Karyawan , Agar teori dasar yang telah dikuasai dapat diemplementasikan secara baik dalam kerja,
supaya moral dan prestasi kerja meningkat karena pemahaman Human, Conseptual, Managerial skill makin
baik.
Umum, Sumber Daya Manusia Indonesia yang telah memenuhi persyaratan administrasi sebagai mana yang telah ditentukan.
3. Tujuan pengembangan SDM dan contohnya
   Produktivitas kerja meningkat (karena teknikal, human, managerial skill makin baik).
   Efisiensi tenaga, waktu, bahan baku, mengurangi pemborosan dan meningkatkan pemeliharaan sarana & prasarana.
   Kerusakan diperkecil karena makin ahli.
   Kecelakaan kerja dikurangi, menghemat biaya pengobatan.
   Pelayanan kepada customer makin baik karena tingkat kepedulian meningkat.
   Moral akan lebih baik karena keahlian dan ketrampilan yang teruji.
   Karir meningkat karena prestasi kerja terukur dan dapat dipertanggung jawabkan.
   Konseptual, dimana pengambilan keputusan oleh manajer lebih baik.
   Kepemimpinan manajer yang sesuai, luwes dan kerjasama vertikal / horizontal yang lebih harmonis.
   Balas jasa (upah kerja dll) meningkat.
   Konsumen lebih puas dan yakin.
4. a. Coch dan French Jr mengusulkan 6(enam) taktik untuk mengatasi resistensi perubahan
          Pendidikan dan Komunikasi. Berikan penjelasan secara tuntas tentang latar belakang, tujuan, akibat, dari diadakannya perubahan kepada semua pihak. Komunikasikan dalam berbagai macam bentuk. Ceramah, diskusi, laporan, presentasi, dan bentuk-bentuk lainnya.
          Partisipasi. Ajak serta semua pihak untuk mengambil keputusan. Pimpinan hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Biarkan anggota organisasi yang mengambil keputusan
          Memberikan kemudahan dan dukungan. Jika pegawai takut atau cemas, lakukan konsultasi atau bahkan terapi. Beri pelatihan-pelatihan. Memang memakan waktu, namun akan mengurangi tingkat penolakan.
          Negosiasi. Cara lain yang juga bisa dilakukan adalah melakukan negosiasi dengan pihak-pihak yang menentang perubahan. Cara ini bisa dilakukan jika yang menentang mempunyai kekuatan yang tidak kecil. Misalnya dengan serikat pekerja. Tawarkan alternatif yang bisa memenuhi keinginan mereka
          Manipulasi dan Kooptasi. Manipulasi adalah menutupi kondisi yang sesungguhnya. Misalnya memlintir (twisting) fakta agar tampak lebih menarik, tidak mengutarakan hal yang negatif, sebarkan rumor, dan lain sebagainya. Kooptasi dilakukan dengan cara memberikan kedudukan penting kepada pimpinan penentang perubahan dalam mengambil keputusan.
          Paksaan. Taktik terakhir adalah paksaan. Berikan ancaman dan jatuhkan hukuman bagi siapapun yang menentang dilakukannya perubahan.
     B. Kurt Lewin mengemukakan 3(tiga) langkah Pendekatan Klasik menghadapi Perubahan Organisasi.
* UNFREEZING the status quo
Upaya-upaya untuk mengatasi tekanan-tekanan dari kelompok penentang dan pendukung perubahan. Status quo dicairkan, biasanya kondisi yang sekarang berlangsung (status quo) diguncang sehingga orang  merasa kurang nyaman.
* MOVEMENT to the new state
Secara bertahap (step by step) tapi pasti, perubahan dilakukan. Jumlah penentang perubahan berkurang dan jumlah pendukung bertambah. Untuk mencapainya, hasil-hasil perubahan harus segera dirasakan.
* REFREEZING the new change to make it permanent
Jika kondisi yang diinginkan telah tercapai, stabilkan melalui aturan-aturan baru, sistem kompensasi baru, dan cara pengelolaan organisasi yang baru lainnya. Jika berhasil maka jumlah penentang akan sangat berkurang, sedangkan jumlah pendudung makin bertambah
5. A. Empat Fenomena kepemimpinan : NEWTON , EINSTEIN , MESTAKUNG dan QUANTUM dan penjelasanya
Ø  Konsep kepemimpina Newton Artinya Bahwa pada waktu organisasi itu lesu,maka seorang pemimpin harus berani bersikap tegas  dan keras untuk membuat semua orang bangkit kembali u/ meningkatkan kinerjanya.
Ø  Konsep Kepemimpinan Kuantum  Artinya Bahwa seorang pemimpin harus mampu bertahan dalam situasi yang penuh ketidakpastian kreatif,mempunyai  ide2 dan terobosan baru dan berani mengimplementasikan pemikiranya,kreatif walau dg resiko tinggi,berani spekulasi tinggi tapi dengan perhitungan yg matang dan bertindak tegas
Ø  Konsep Kepemimpinan Einstein Artinya bahwa seorang pemimpin harus demokrastis dan memperhatikan setiap input atau masukan2 yang ada untuk menghadapi situasi yg tidak pastian
Ø  Konsep Kepemimpinan Mestakun Artinya Bahwa seorang pemimpin harus tegas agar setiap orang yang dipimpinya merasa kritis dan termotivasi untuk maju dan mendukung dalam keputusan bersama
  

 B. PERBEDAAN MANAGER DAN PEMIMPIN
Manajer:
o   Memelihara system yang ada,bekerja dg system
o   Patuh,disiplin,tidak member ruang bagi kesalahan
o   Menghindaroi resiko
o   Orientasi disini,hari ini
o   Menciptakan pengikut dari bawahan
o   Dasarnya adalah kopetensi dan profesionalisme
Contohnya manajer di perusahaan PT.GLOBAL MANDIRI yang terdiri dari beberapa manajer
Pemimpin:
o   Mempengaruhi atau menciptakan system baru
o   Bebas merdeka,kreatif ,berani melakukan kesalahan tapi tetap disiplin
o   Berani menghadapi tantangan
o   Orientasi ke masa depan disuatu tempat yg berbeda,imajinatif
o   Tidak terlau memikirkan posisi lebih pada manfaat  nilai dan tanggung jawab
o   Dasarnya adalah kreatifitas dan karakter
Contohnya Seorang pemimpin dalam keluarga (suami),pimpinan diatas kapal (Nakhoda)