b. Kepemimpinan Pancasila adalah kepemimpinan yang memiliki jiwa Pancasila, yang memiliki wibawa, dan daya untuk membawa serta dan memimpin masyarakat lingkungannya kedalam kesadaran kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 45.
Asas – Asas kepemimpinan pancasila:
a. Ing Ngarsa Sung Tuladha, artinya seorang pemimpin haruslah mampu lewat sifat dan
perbuatannya menjadikan dirinya pola panutan ( ROLE MODEL ) dan ikutan bagi orang – orang yang dibimbingnya.
b. Ing Madyo Mangun Karso, artinya seorang pemimpin harus mampu membangkitkan semangat
berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dipimpinnya.
Artinya mempunyai visi dan misi kedepan untuk bangsa dan negara Indonesia .
c. Tut Wuri Handayani, artinya seorang pemimpin harus mampu mendorong orang – orang
yang diasuhnya berjalan di depan dan bertanggung jawab.
Artinya harus bisa memotivasi dan GET THING DOWN (bisa memecahkan persoalan) dengan segala konsekwensinya .
2.a. Menurut INPRES No. 15, 13 September 1974 dan TAP MPR No. 11 MPR / 1993 :
Pengembangan SDM adalah Usaha pembinaan kepribadian dan kemampuan manusia Indonesia jasmani dan rohani yang berlangsung seumur hidup, guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang :
► Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
► Budi Pekerti Luhur.
► Berpribadi mandiri, tangguh, cerdas, kreatif, trampil, produktif, disiplin, profesional.
► Sehat jasmani/rohani, berjiwa patriot dan cinta tanah air dengan semangat kebangsaan dan rasa kesetia kawanan, sadar sejarah bangsa dan menghargai jasa pahlawan bangsa.
b.Pengembangan SDM adalah untuk semua orang/kalanga secara menyeluruh baik karyawan
maupun umum, tidak memandang pangkat, golongan, usia, profesi dan lain sebagainya.
Contoh: Karyawan , Agar teori dasar yang telah dikuasai dapat diemplementasikan secara baik dalam kerja,
supaya moral dan prestasi kerja meningkat karena pemahaman Human, Conseptual, Managerial skill makin
baik.
Umum, Sumber Daya Manusia Indonesia yang telah memenuhi persyaratan administrasi sebagai mana yang telah ditentukan.
3. Tujuan pengembangan SDM dan contohnya
► Produktivitas kerja meningkat (karena teknikal, human, managerial skill makin baik).
► Efisiensi tenaga, waktu, bahan baku, mengurangi pemborosan dan meningkatkan pemeliharaan sarana & prasarana.
► Kerusakan diperkecil karena makin ahli.
► Kecelakaan kerja dikurangi, menghemat biaya pengobatan.
► Pelayanan kepada customer makin baik karena tingkat kepedulian meningkat.
► Moral akan lebih baik karena keahlian dan ketrampilan yang teruji.
► Karir meningkat karena prestasi kerja terukur dan dapat dipertanggung jawabkan.
► Konseptual, dimana pengambilan keputusan oleh manajer lebih baik.
► Kepemimpinan manajer yang sesuai, luwes dan kerjasama vertikal / horizontal yang lebih harmonis.
► Balas jasa (upah kerja dll) meningkat.
► Konsumen lebih puas dan yakin.
4. a. Coch dan French Jr mengusulkan 6(enam) taktik untuk mengatasi resistensi perubahan
• Pendidikan dan Komunikasi. Berikan penjelasan secara tuntas tentang latar belakang, tujuan, akibat, dari diadakannya perubahan kepada semua pihak. Komunikasikan dalam berbagai macam bentuk. Ceramah, diskusi, laporan, presentasi, dan bentuk-bentuk lainnya.
• Partisipasi. Ajak serta semua pihak untuk mengambil keputusan. Pimpinan hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Biarkan anggota organisasi yang mengambil keputusan
• Memberikan kemudahan dan dukungan. Jika pegawai takut atau cemas, lakukan konsultasi atau bahkan terapi. Beri pelatihan-pelatihan. Memang memakan waktu, namun akan mengurangi tingkat penolakan.
• Negosiasi. Cara lain yang juga bisa dilakukan adalah melakukan negosiasi dengan pihak-pihak yang menentang perubahan. Cara ini bisa dilakukan jika yang menentang mempunyai kekuatan yang tidak kecil. Misalnya dengan serikat pekerja. Tawarkan alternatif yang bisa memenuhi keinginan mereka
• Manipulasi dan Kooptasi. Manipulasi adalah menutupi kondisi yang sesungguhnya. Misalnya memlintir (twisting) fakta agar tampak lebih menarik, tidak mengutarakan hal yang negatif, sebarkan rumor, dan lain sebagainya. Kooptasi dilakukan dengan cara memberikan kedudukan penting kepada pimpinan penentang perubahan dalam mengambil keputusan.
• Paksaan. Taktik terakhir adalah paksaan. Berikan ancaman dan jatuhkan hukuman bagi siapapun yang menentang dilakukannya perubahan.
B. Kurt Lewin mengemukakan 3(tiga) langkah Pendekatan Klasik menghadapi Perubahan Organisasi.
* UNFREEZING the status quo
Upaya-upaya untuk mengatasi tekanan-tekanan dari kelompok penentang dan pendukung perubahan. Status quo dicairkan, biasanya kondisi yang sekarang berlangsung (status quo) diguncang sehingga orang merasa kurang nyaman.
* MOVEMENT to the new state
Secara bertahap (step by step) tapi pasti, perubahan dilakukan. Jumlah penentang perubahan berkurang dan jumlah pendukung bertambah. Untuk mencapainya, hasil-hasil perubahan harus segera dirasakan.
* REFREEZING the new change to make it permanent
Jika kondisi yang diinginkan telah tercapai, stabilkan melalui aturan-aturan baru, sistem kompensasi baru, dan cara pengelolaan organisasi yang baru lainnya. Jika berhasil maka jumlah penentang akan sangat berkurang, sedangkan jumlah pendudung makin bertambah
5. A. Empat Fenomena kepemimpinan : NEWTON , EINSTEIN , MESTAKUNG dan QUANTUM dan penjelasanya
Ø Konsep kepemimpina Newton Artinya Bahwa pada waktu organisasi itu lesu,maka seorang pemimpin harus berani bersikap tegas dan keras untuk membuat semua orang bangkit kembali u/ meningkatkan kinerjanya.
Ø Konsep Kepemimpinan Kuantum Artinya Bahwa seorang pemimpin harus mampu bertahan dalam situasi yang penuh ketidakpastian kreatif,mempunyai ide2 dan terobosan baru dan berani mengimplementasikan pemikiranya,kreatif walau dg resiko tinggi,berani spekulasi tinggi tapi dengan perhitungan yg matang dan bertindak tegas
Ø Konsep Kepemimpinan Einstein Artinya bahwa seorang pemimpin harus demokrastis dan memperhatikan setiap input atau masukan2 yang ada untuk menghadapi situasi yg tidak pastian
Ø Konsep Kepemimpinan Mestakun Artinya Bahwa seorang pemimpin harus tegas agar setiap orang yang dipimpinya merasa kritis dan termotivasi untuk maju dan mendukung dalam keputusan bersama
B. PERBEDAAN MANAGER DAN PEMIMPIN
Manajer:
o Memelihara system yang ada,bekerja dg system
o Patuh,disiplin,tidak member ruang bagi kesalahan
o Menghindaroi resiko
o Orientasi disini,hari ini
o Menciptakan pengikut dari bawahan
o Dasarnya adalah kopetensi dan profesionalisme
Contohnya manajer di perusahaan PT.GLOBAL MANDIRI yang terdiri dari beberapa manajer
Pemimpin:
o Mempengaruhi atau menciptakan system baru
o Bebas merdeka,kreatif ,berani melakukan kesalahan tapi tetap disiplin
o Berani menghadapi tantangan
o Orientasi ke masa depan disuatu tempat yg berbeda,imajinatif
o Tidak terlau memikirkan posisi lebih pada manfaat nilai dan tanggung jawab
o Dasarnya adalah kreatifitas dan karakter
Contohnya Seorang pemimpin dalam keluarga (suami),pimpinan diatas kapal (Nakhoda)
semoga bermanfaat utk kawan2 S1 MTL Trisakti - BP3IP
BalasHapus