MANAJEMEN STRATEGI DAN
KEBIJAKAN PERUSAHAAN
Source: Lawrence R jauch &
William F. Glueck – Edisi ketiga.
PENDAHULUAN
(DEFINISI MANAJEMEN STRATEGI)
Manajemen
strategi adalah suatu seni (keterampilan), teknik, dan ilmu merumuskan,
mengimplmentasikan, dan mengevaluasi serta mengawasi berbagai keputusan
fungsional organisasi (bisnis dan non bisnis) yang selalu dipengaruhi oleh
lingkungan internal dan eksternal, yang senantiasa berubah sehigga memberikan
kemampuan kepada organisasi untuk mencapai tujuan sesuai dengan yang
diharapkan.
Proses manajemen strategi terdiri dari tahapan : (1) Analisa
Lingkungan, (2) Menetapkan Visi, Misi & Tujuan, (3) Formulasi Strategi, (4)
Implementasi Strategi, dan (5) Evaluasi Strategi. Dari uraian tersebut, dapat
digambarkan proses manajemen strategi sebagai berikut :
Bab 7: MERGER:
MERGER
· Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana
perusahaan yang me-merger mengambil/membeli semua assets dan liabilities
perusahaan yang di-merger dengan begitu perusahaan yang me-merger memiliki
paling tidak 50% saham dan perusahaan yang di-merger berhenti beroperasi dan
pemegang sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang
baru (Brealey, Myers, & Marcus, 1999, p.598)
· Definisi
merger yang lain yaitu sebagai
penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini
perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan
pembeli juga akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli.
Setelah merger, perusahaan yang dibeli akan kehilangan/berhenti beroperasi
(Harianto dan Sudomo, 2001, p.640).
· Akuisisi
adalah pengambil-alihan (takeover) sebuah perusahaan dengan membeli saham atau aset perusahaan tersebut,
perusahaan yang dibeli tetap ada. (Brealey, Myers, & Marcus, 1999,p.598).
Akuisis bisa juga pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh
kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan
bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua
diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh Coca-Cola, dan lain-lain.
· Akuisisi adalah suatu pengambilalihan kepemilikan dan kontrol manajemen
oleh satu perusahaan terhadap perusahaan yang lain. Menurut Coyle, kontrol
adalah kata kunci yang membedakan merger dan akuisisi” (Gunawan
Widjaja, 2002:45).
Motivasi Melakukan Merger
Persyaratan
untuk dapat bertahan hidup:
· Kemrosotan
struktur modal karena kerugian
· Keterbelakangan
teknologi
· Kerugian
dalam bahan baku
· Kerugian
pemasaran karena produk yg lebih baik
|
Perlindungan
terhadap:
· Pemasaran
· Posisi
biaya saingan yg lebih rendah
· Penemuan
produk baru oleh pihak lain
· Pengambil
alihan yg tidak di kehendaki
|
Pertumbuhan atau diversifikasi
· Daur yg
berlawanan (Counter Cyclical)
· Berlawanan
musim
· Operasi
Internasional
· Rencana
strategis majemuk
|
Keuntungan
dalam:
· Posisi
pasar
· Keunggulan teknologi
· Kekuatan
keuangan
· Bakat
manajemen
|
MOTIVASI
MERGER
|
|||
Defensif (Pasif)
|
Ofensif
(Aktif)
|
Alasan Perusahaan Melakukan
Merger
Keunggulan
dan manfaat merger dan akuisisi antara lain adalah: (Moin, 2003)
1) Mendapatkan cashflow dengan cepat karena produk
dan pasar sudah jelas.
2) Memperoleh kemudahan dana/pembiayaan karena kredititor
lebih percaya dengan perusahaan yang telah berdiri dan mapan.
3) Memperoleh karyawan yang telah berpengalaman.
4) Mendapatkan pelanggan yang telah mapan tanpa harus
merintis dari awal.
5) Memperoleh sistem operasional dan administratif yang
mapan.
6) Mengurangi resiko kegagalan bisnis karena tidak harus
mencari konsumen baru.
7) Menghemat waktu untuk memasuki untuk memasuki bisnis
baru.
8) Memperoleh infrastruktur untuk mencapai pertumbuhan yang
lebih cepat.
Disamping memiliki keunggulan, merger juga memiliki
kelemahan sebagai berikut:
1) Proses integrasi yang tidak mudah.
2) Kesulitan menentukan nilai perusahaan target secara
akurat.
3) Biaya konsultan yang mahal.
4) Meningkatnya kompleksitas birokrasi.
5) Biaya koordinasi yang mahal.
6) Seringkali menurunkan moral organisasi.
7) Tidak menjamin peningkatan nilai perusahaan.
8) Tidak menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham.
Bagaimana Perusahaan Merger?
Faktor Keharusan:
1.
Tentukan dg tepat
dan rincikan tujuan merger, terutama tujuan keuntungan2anya
2.
Tentukan
keuntungan pokok bagi pemegang saham kedua perusahaan
3.
Yakinkan diri anda
sendiri bahwa manajemen perusahaan yg diambil alih itu cakap atau dapat dibuat
cakap
4.
Pastikan adanya
kecocokan kesinambungan sumber daya yang penting, tetapi jangan mengharap
kesempurnaan.
Pertimbangan Pokok lainya:
5.
Cetuskan rencana
merger itu dg melibatkan kepala eksekutif
6.
Definisikan dg
jelas usaha yg anda lakukan (Misalnya: Transportasi)
7.
Lakukan pengukuran
yg dalam atas kekuatan, kelemahan dan factor prestasi pokok lainya yang di
miliki perusahaan yg ditargetkan dan perusahaan anda sendiri.
8.
Ciptakan iklim
saling mempercayai dg mengantisipasi masalah dan membicarakanya dg perusahaan lainya secara dini
9.
Jangan membiarkan
keunggulan “Penghuni Gua” (Cave man) membahayakan masa cumbu, Jangan menakut2i
manajemn yg akan diambil alih
10. Yg terpenting dari 6 Firman terakhir ini, Jadikan
manusia sebagai pertimbangan anda yg pertama dalam menysun rencana asimilasi
anda.
Pertimbangan SDM dalam
Merger:
1. Point yg
paling penting adalah bahwa tawaran merger akan besar kemungkinanya gagal kalau
manajemen dari perusahaan sasaran menentang tawaran merger tersebut, sehingga
merger akan lebih mahal kalau di laksanakan dan sedikit kemungkinanya
terlaksana. Maka lebih besar kemungkinan ditentang karena eksekutif yang
bersangkutan tidak menyukai satu sama lain ketimbang alas an keuangan.
2. Terdapat
banyak alas an untuk merger, termasuk alas an psikologis, banyak merger yg ternate
hasilnya mengecewakan dan menyiksa para peserta, kegagalan ini sebagian besar
disebabkan oleh masalah keuangan, ekonomi dan manajerial rasional.
3. Banyak
masalah manusia berkembang kalau eksekutif dari perusahaan yg mengambil alih
tampaknya mengancam perusahaan sasaran, dan perusahaan sasaran khawatir bahwa
mereka akan di pecat, singkatnya, hubungan manusia dapat merupakan pihak yg
lebih signifikan dalam merger yg berhasil daripada yg diketahui oleh sebagian
besar analisis.
4. Disamping
masalah Premerger, kerap kali timbul kesulitan manusia sesudah merger, budaya
dan kebijakan perusahaan mungkin berlainan. Dan hubungan struktur antar sekutu
dapat menimbulkan persoalan, untuk itu masalah pelaksanaan harus
dipertimbangakan sebelum mengadakan merger
5. Sesudah
merger dilaksanakan, lubang perangkap seperti rendahnya keterlibatan eksekutif
dalam proses integrasi sesudah merger, pembagian dalam pelaporan dan hubungan
pengendalian antar perusahaan induk dan yg diambil alih, perubahan tanggung
jawab dalam perusahaan induk utk pengawasan kegiatan terhadap perusahaan yg
diambil alih, dan sikap pegawai dikedua perusahaan dapat sangat mempengaruhi
tingkat kebehasilan penggabungan usaha.
Pertimbangan
hukum dalam merger:
1.
Masalah yg
harus dipertimbangkan adalah, maukah badan pemerintah yg berwenang menyetujui
merger yg sedang disusulkan.
2.
Undang2
pajak juga relevan dalam aspek keuangan dari berbagai merger, Beberapa pengamat
menyatakan bahwa perubahan UU pajak telah member lebih banyak alas an bagi
perusahaan untuk menggunakan akuisisi daripada memperluas secara internal
3.
Pertimbanagan
hukum dapat mempercepat upaya pengambil alihan. Contohnya adalah gerakan tiba2
dari perusahaan rokok untuk mengambil alih perusahaan lain pada tahun 1980an
(Phillip Morris-General Foods, Reynold Nabisco, Perusahaan holding American Brand)
dipandang sebagai upaya diversifikasi sbgai cara melindungi laba perseroan thdp
kkemungkinan tuntutan dari UU yg berhubungan dg anti rokok
EFEKTIFITAS
MERGER (STRATEGI EKSPANSI EKSTERNAL)
Apakah merger atau akuasisi
itu merupakan strategi yg efektif, ada 4 perspektif yg harus dipertimbangkan,
perspektif pemegang saham, eksekutif, karyawan dan masyarakat.
BERKAITAN
|
TIDAK BERKAITAN
|
|||
Yg mengambil alih
|
Yg Diambil alih
|
Yg mengambil alih
|
Yg Diambil alih
|
|
Pemegang saham
|
Biasanya negative
|
Dapat positif
|
Lebih negative drpd merger yg berkaitan
|
Bervariasi
|
Eksekutif
|
Positif
|
Negatif
|
Kurang positive drpd merger berkaitan
|
Bervariasi
|
Para Karyawan
|
Biasa sampai negative
|
Biasanya negative
|
Biasa
|
Bervariasi
|
Masyarakat
|
Negative
|
Bervariasi
|
Negatif
|
Bervariasi
|
BAB 9: PELAKSANAAN: ALOKASI
SUMBER DAYA, ORGANISASI DAN SITEM PERENCANAAN.
Kerangka 7S McKinsey:
Konsep
7-S McKinsey, terdiri dari : The Hard S’s, yaitu factor-faktor yang feasible dan mudah diidentifikasikan,
meliputi : Stucture, Strategi & Systems, dan The Soft S’s, yaitu factor-faktor yang sulit didefinisikan,
meliputi : Shared Values, Skills, Staf, & Style. Uraian masing-masing factor sebagai berikut :
1.
Shared Values/Nilai terbagi
(Tujuan superordinant); Adalah nilai yg berada diluar, tetapi yang dapat mencakup
pernyataan tujuan sederhana dalam menentukan nasib perusahaan. Untuk menerapkan
konsep ini, nilai2 ini harus dibagi bersama oleh sebagian besar pegawai di
dalam suatu organisasi.
2.
Structure; struktur organisasi (organizational
structure) Adalah bagan organisasi dan perangkat yg menyertainya
yang menunjukan siapa melapor kepada siapa dan cara pembagian dan
pengintegrasian tugas..
3.
System; Sejumlah proses dan arus yg
memperlihatkan cara suatu perusahaan melaksanakan sesuatu dari hari kehari
(Sistem informasi, sitem penganggaran modal, proses pabrikasi, system pengendalian
muru, dan system pengukuran prestasi semuanya merupakan contoh yang baik)
4.
Staff; Orang2 dalam organisasi,
disini sangat penting untuk berpikir bukan mengenai kepribadian seseorang
tetapi mengenai demografik perusahaan
5.
Skills; ketrampilan,keahlian adalah
kemampuan setiap individu yang harus dimiliki suatu organisasi secara
keseluruhan, bukan keahlian perorangan.
6.
Style; gaya. Bukti berwujud
tentang apa yg dianggap penting oleh manajemen dg cara kolektif, mereka
menggunakan waktu dan perhatian serta perilaku simbolik. Yang penting bukan
hal2 yg dikatakan manajemen, tetapi cara mereka berperilaku.
7.
Strategy; Strategi. Serangkaian
tindakan logis yg ditunjukan untuk mendapatkan keunggulan bersaing yg dapat
dipertahankan, memperkuat posisi terhadap konsumen, atau mengalokasikan sumber
daya.
BAB 10: PELAKSANAAN: RENCANA,
KEBIJAKAN, KEPEMIMPINAN DAN STRATEGI INTERNASIONAL.
Pelaksanaan
rencana dan Kebijakan
Rencana
dan kebijakan disusun untuk memastikan bahwa:
1.Keputusan
strategis di laksanakan
2.Terdapat
suatu dasar untuk pengendalian
3.Jumlah
waktu yang digunakan eksekutif dalam mengambil keputusan bisa di hemat
4.Situasi
yang sama ditangani dengan konsisten
5.Koordinasi
antar unit terjadi kapan saja di perlukan.
Kriteria
untuk menilai tepat tidaknya rencana dan kebijkan yang di susun:
1.
Apakah rencana dan kebijkan mencerminkan praktek dan
perilakunya sekarang atau praktek dan perilaku yg diinginkan?
2.
Kalau di lihat dari situasi yg ada atau yg
diharapkan, apakah rencana dan kebijkan itu praktis
3.
Apakah rencana dan kebijakan terdapat di
bidang-bidang yg kritis terhadap berhasilnya suatu perusahaan
4.
Apakah rencana dan kebijakan tersebut konsisten satu
sama lain, dan apakah mereka mencerminkan waktu yg diperlukan untuk tercapainya
tujuan?
Alternatif
strategi dan Rencana bisnis
Strategi
|
Rencana pemasaran lini produk
|
Rencana pabrikasi
|
Rencana sumberdaya manusia
|
Rencana keuangan
|
Penetapan waktu (Timing)
|
Penciutan
|
Mengidentifikasi lini produk untuk
investasi yaitu produk yg penjualan atau marjinya rendah
|
Mengidentifikasi pabrik yg akan
ditutup atas dasar pemanfaatan kapasitas
|
Mengurangi pegawai atas dasar
keahlian yg diperlukan di waktu mendatang dan senioritas
|
Meniadakan atau mengurangi deviden
dan mengelola arus kas
|
Menjual mesin dan mengurangi
karyawan dalam satu tahun; hentikan deviden sekarang
|
Stabilitas
|
Mendorong produk dg mrjin laba yg
tinggi dalam jajaran produk
|
Mendorong produk dg mrjin laba yg
tinggi dalam jajaran produk
|
Menanam modal dalam progam pelatihan
untuk meningkatkan keterampilan manajemn
|
Mengembangkan hubungan yg baik dg
bank, mempertahankan dividen yg mantap dan memperkuat neraca
|
Lanjutkan sampai 3 tahun kecuali
kecenderungan menunjukan peluang yg tinggi
|
Ekspansi
|
Memperluas dan menyempurnakan lini,
volume lebih kritis daripada marjin
|
Memperbesar kapasitas pabrik untuk
mendukung produk baru sebagaiman di perlukan
|
Menambah tenaga penjual penelitian
& pengembangan, dan tenaga produksi serta manajer
|
Menigkatkan rasio ekuitas 1/3.
mempertimbangkan dampak kebijakan deviden terhadap kebutuhan arus kas
|
Mengevaluasi posisi pangsa pasar dan
kondisi keuangan setelah dua tahun
|
•
Kebijakan juga berubah sepanjang waktu dengan
bergesernya kebutuhan strategis
•
Jika perencanaan kontingensi yang digunakan maka
kebijakan fungsional alternatif untuk masing –masing rencana kontingensi harus dikembangkan.
Pilihan Stategi:
· Pilihan strategi adalah
Keputusan untuk memilih strategi terbaik yang memenuhi tujuan perusahaan.
Keputusan yg akan diambil melibatkan pemusatan pada beberapa alternative,
pertimbangan faktor2 seleksi, penilaian berbagi alternative terhadap criteria ini,
dan melakukan pemilihan yg sesungguhnya.
· Strategi contingency
· Perencana strategi akan
memilih untuk melihat pada satu arngkaian alternative strategi dalam
perencanaan tahap pertama dan rangkaian majemuk dalam tahap kedua atau
pendekatan kontingensi untuk manajemen stategis. Dalam manjemen strategis yg
lebih mapan manajer puncak juga menyiapakan strategi2 alternatife yg dapat
mereka pertimbangkan bila keadaaanya berubah, bila perubahan ini cukup berarti,
pertimbangan tentang strategi kontingensi ini akan dicetuskan.
· Strategi Kontingensi atau yg
terprogam. Strategi yg terprogam adalah sebuah strategi yg direncanakan dg
terinci dan terintegrasi sehingga akan sulit diubah apabila rencana mulai
diterapka. Strategi kontingensi mengharuskan perencana untuk memilih strategi
preferensi bila diketahui estimasi terbaik dari kondisi dan pilihan strategi
lainya, tetapi rencana itu harus cukup luwes untuk memungkinkan adanya
perubahan dalam tekanan perencana kalau kondisi menghendakinya., strategi
terprogam ini timbul dari perencanaan tahap pertama dan perencanaan tahap kedua
mengarah pada perumusan strategi kontingensi.
· Kaitan Strategi Kontingensi
dg Portfolio Bisnis dari analisis BCG (Boston Consulting Group)
· Kaitan Strategi Kontingensi
dg Portfolio Bisnis dari analisis BCG (Boston Consulting Group)
· Pengertian Boston Consulting
Group (BCG), Boston
Consulting Group (BCG) adalah perusahaan konsultan manajemen swasta yang
berbasis di Boston, ini merupakan pertumbuhan pangsa pasar yang dikembangkan
dan dipopulerkan oleh seorang manajemen konsultan terkemuka.
· Metode analisis Boston Consulting
Group (BCG) merupakan metode yang digunakan dalam menyusun suatu perencanaan
unit bisnis strategic dengan melakukan pengklasifikasian terhadap potensi
keuntungan perusahaan (Kotler, 2002).
· Matriks BCG adalah perangkat
strategi untuk memberi pedoman pada keputusan alokasi sumber daya berdasarkan
pangsa pasar dan pertumbuhan UBS.Matriks BCG merupakan empat kelompok bisnis,
yaitu :
· Tanda
tanya (Question Mark) Divisi dalam kuadran I memiliki posisi pangsa pasar
relatif yang rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh
pesat. Biasanya kebutuhan kas perusahaan ini tinggi dan pendapatan kasnya
rendah. Bisnis ini disebut tanda tanya karena organisasi harus memutuskan
apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan strategi intensif
(penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk) atau
menjualnya.
· Bintang
(Star) Bisnis di kuadran II (disebut juga Bintang) mewakili peluang jangka
panjang terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi
dengan pangsa pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang
tinggi seharusnya menerima investasi yang besar untuk mempertahankan dan
memperkuat posisi dominan mereka. Kategori ini adalah pemimpin pasar namun
bukan berarti akan memberikan arus kas ositif bagi perusahaan, karena harus
mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar dan mengantisipasi para
pesaingnya. Integrasi ke depan, ke belakang, dan orizontal, enetrasi pasar,
pengembangan pasar, pengembangan produk, dan joint venture erupakan strategi
yang sesuai untuk dipertimbangkan divisi ini.
· Sapi
perah (Cash Cow) Divisi yang berposisi di kuadran III memiliki pangsa pasar
relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat.
Disebut sapi perah karena menghasilkan kas lebih dari yang dibutuhkanya, mereka
seringkali diperah untuk membiayai untuk membiayai sektor usaha yang lain.
Banyak sapi perah saat ini adalah bintang di masa lalu, divisi sapi perah harus
dikelola unuk mempertahankan posisi kuatnya selama mungkin. Pengembangan produk
atau diversifikasi konsentrik dapat menjadi strategi yang menarik untuk sapi
perah yang kuat. Tetapi, ketika divisi sapi perah menjadi lemah, retrenchment
atau divestasi lebih sesuai untuk diterapkan.
· Anjing
(Dog) Divisi kuadran IV dari organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang
rendah dan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak
tumbuh. Mereka adalah anjing dalam portofolio perusahaan. Karena posisi
internal dan eksternalnya lemah, bisnis ini seringkali dilikuidasi, divestasi
atau dipangkas dengan retrenchment. Ketika sebuah divisi menjadi anjing,
retrenchment dapat menjadi strategi yang terbaik yang dapat dijalankan karena banyak
anjing yang mencuat kembali, setelah pemangkasan biaya dan aset besar-besaran,
menjadi bisnis yang mampu bertahan dan menguntungkan.
DAFTAR
SUATU MASALAH SANGAT TIDAK TERBATAS TERGANTUNG PEMBANDING YANG DILAKUKAN PARA
SPESIALIS, BIASANYA LEBIH LUAS. DIBAWAH INI SEBAGAI CONTOH TIPE – TIPE UTAMA
KEBIJAKAN YANG HARUS DIGARISKAN JIKA MENGINGINKAN STRATEGI DILAKSANAKAN DENGAN EFEKTIF:
q RENCANA KEBIJAKAN
KEUANGAN DAN AKUNTANSI
§ Modal
§ Menyewa/lease atau
membeli
§ Resiko
§ Penggunaan Aktiva
q RENCANA KEBIJAKAN
PEMASARAN
§ Produk dan Pasar
§ Distribusi dan
Promosi
§ Harga dan Kemasan
q RENCANA DAN
KEBIJAKAN MANAJEMEN PRODUKSI – OPERASI
§ Kapasitas dan
Pemanfaatan
§ Lokasi Fasilitas
Pabrik
§ Proses
§ Peralatan dan
Pemeliharaan
§ Penentuan Sumber
Aspek
lain yang mempengaruhi pelaksanaan kepemimpinan adalah bagaimana menyiapkan
manajer untuk melaksanakan tugas dengan tepat.Aspek tersebut adalah :
1. Pengembangan Karier
· Berapa dan tipe
eksekutif yang diperlukan
· Keahlian
· Sistem promosi dan
perengkrutan
· Rencana pengembangan
individu
· Sistem imbalan
2. Pengembangan
organisasi
· ITORP ( Implementing
the Organizational Renewal Process) dengan pendekatan: Unfreezing, Learning
and Refreezing
Beberapa
aspek yang perlu diidentifikasi dalam rencana strategi dalam lingkup
internasional :
1.
Alokasi Sumber Daya
Semakin banyak sumber dana
tersedia semakin rumit pengalokasian diseluruh perusahaan semakin rumit,harus
punya lokasi dana untuk mempertahanakan fasilitas lama dan beberapa untuk
fasiltas baru
2.
Organisasi
Pengalokasian dipengaruhi
oleh pengorganisasian perusahaan menurut sistem keuangan yang dianut.
3.
Rencana dan Kebijakan
· Bidang Keuangan (
Fluktuative Kurs, Kuota, Tarif,kendali mata uang)
· Bidang Pemasaran
(standarisasi produk luar dan dalam negeri)
· Bidang penelitian
dan pengembangan (penerimaan tehnologi)
· Bidang produksi (
berkaitan dengan standarisasi untuk mengurangi biaya dan manajemen)
· Bidang tenaga kerja
4. Kepemimpinan
Gaya manajerial
merupakan masalah yg harus dipertimbangkan sebagai pilihan Strategi
internasional yg sedang di pertimbangkan, apakah sudah tepat dengan perkembangan
dan budaya tuan rumah , juga harus
dianggap sebagai pengembangan karis dari manajernya bukan sekedar untuk mempekerjakan tenaga
kerja eksekutif dari tuan rumah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar