THE MAIN STEPS IN THE MARKETING MANAGEMENT PROCESS
• R (Research)
• STP (Segmentation, Targeting, Positioning )
• MM (Marketing Mix)
• I (Implementation)
• C (Control (getting feedback, evaluating results,
revising/ improving STP strategy &
MM tactics)
PEMASARAN
JASA
DEFINISI JASA
1.Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang
ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan
tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan. Produk jasa dapat terikat atau tidak
terikat pada suatu produk fisik (Kotler (2000:428)
2.Jasa pada
dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam
pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan
nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud (intangible) bagi pembeli
pertamanya (Zeithmal & Bitner
(2000:3)
3.Jasa
diidentifikasi sebagai aktifitas yang tidak berwujud dengan tujuan dari
rancangan transaksi untuk mendapatkan kepuasan konsumen. Dari definisi
tersebut, jasa/pelayanan sebagai pendukung dari penjualan produk atau jasa
lainnya (Stanton (2002:537)
4.Berdasarkan
beberapa definisi di atas maka jasa pada dasarnya adalah sesuatu yg mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut : Ratih Hurriyati (2010:28)
a.
Suatu yang tidak berwujud, tetapi
dapat memenuhi kebutuhan konsumen;
b.
Proses produksi jasa dapat
menggunakan atau tidak menggunakan bantuan suatu produk fisik;
c.
Jasa tidak mengakibatkan peralihan
hak atau kepemilikan;
d.
Terdapat interaksi antara penyedia
jasa dengan pengguna jasa
KARAKTERISTIK JASA
1. Zeithaml, Parasuraman dan Berry (1995:15)
a.Jasa tidak
berwujud (intangibles), karena lebih mengedepankan manfaat dan performance
dari pada spesifikasi produk dan bentuk produk;
b.Jasa
bervariasi (heterogeneous) dimana performance atau manfaat yang
berikan sering kali berubah-ubah dari produsen ke produsen, konsumen ke
konsumen dan dari waktu ke waktu tergantung dari siapa yang menyajikannya,
kapan dan dimana penyajian jasa tersebut dilakukan. Ini mengakibatkan sulitnya
menjaga kualitas jasa berdasarkan standar;
c.
Jasa Tidak terpisahkan (Inseparability) Jasa
tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, yaitu perusahaan jasa yang
menghasilkannya. Jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Jika
konsumen membeli suatu jasa maka ia akan berhadapan langsung dengan sumber atau
penyedia jasa tersebut.
2. Kotler (2000:429)
a.Tidak berwujud
(Intangible), Hal
ini menyebabkan konsumen tidak dapat melihat, mencium, meraba, mendengar dan
merasakan hasilnya sebelum mereka membelinya. Untuk mengurangi ketidakpastian,
konsumen akan mencari informasi tentang jasa tersebut. Beberapa hal yang
dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kepercayaan calon konsumen yaitu
sebagai berikut: meningkatkan visualisasi jasa yang tidak berwujud menjadi
berwujud, menekankan pada manfaat yang diperoleh, menciptakan suatu nama merek
bagi jasa dan memakai nama orang terkenal untuk meningkatkan kepercayaan
konsumen;
b.Tidak
terpisahkan (Inseparability), Jasa tidak
dapat dipisahkan dari sumbernya, yaitu perusahaan jasa yang menghasilkannya.
Jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Jika konsumen membeli suatu
jasa maka ia akan berhadapan langsung dengan sumber atau penyedia jasa
tersebut, sehingga penjualan jasa lebih diutamakan untuk penjualan langsung
dengan skala operasi terbatas. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan dapat
menggunakan strategi-strategi seperti bekerja lebih cepat, serta melatih
pemberi jasa supaya mereka mampu membina kepercayaan konsumen
c. Bervariasi
(Variability), Jasa yang diberikan sering kali
berubah-ubah tergantung dari siapa yang menyajikannya, kapan dan dimana
penyajian jasa tersebut dilakukan. Ini mengakibatkan sulitnya menjaga kualitas
jasa berdasarkan standar. Untuk mengatasi tersebut, perusahaan dapat
menggunakan tiga pendekatan dalam pengendalian kualitasnya yaitu melakukan
investasi dalam seleksi dan pelatihan personil yang baik, melakukan
standarisasi proses produksi;
d. Mudah
musnah (Perishability) , Jasa tidak dapat disimpan
atau mudah musnah sehingga tidak dapat dijual pada masa yang akan datang.
Keadaan mudah musnah bukanlah suatu masalah jika permintaannya stabil, karena
mudah untuk melakukan persiapan pelayanan sebelumnya. Jika permintaan
berfluktuasi, maka perusahaan akan menghadapi masalah yang sulit dalam
melakukan persiapan pelayanannya. Untuk itu perlu dilakukan perencanaan produk,
penetapan harga, serta program promosi yang tepat untuk mengatasi
ketidaksesuaian antara permintaan dan penawaran jasa.
PRODUK JASA (THE SERVICE
PRODUCT)
JENIS
2 KAPAL NIAGA:
•
Kapal Muatan Umum
(General Cargo Vessel)
•
Kapal Konvensional
•
Kapal Unit Load
- Side Port Vessel
- Roro Vessel
- Container Vessel
- LASH
•
Kapal Muatan Khusus
(Special Carrier)
- Passenger Vessel
- Refrigerated
- Vessel
- Cattle Ship
- Log Carrier
- Mobile Carrier
•
Kapal Muatan Sejenis
(Bulk Carrier
•
Kapal Muatan Sejenis Cair
- Tanker
- LPG Carrier
- LNG Carrier
•
Kapal Muatan Sejenis Padat
- Ore Carrier
- Grain Carrier
Usaha
Pelayaran dailihat dari muatannya adalah sebagai berikut (Kosasih &
Hananto (2007:41) :
1. Angkutan Penumpang
2. Angkutan barang
konvensional (genaral cargo)
3. Angkutan Full
Container/Semi Container
4. Angkutan Bulk
Cargo (liquid & dry cargo)
5. Angkutan ternak
6. Angkutan heavy lift
7. Angkutan barang
dingin
8. Angkutan mobil
TARIF JASA
Tarif
Merupakan:
· Merupakan titik kritis karena menentukan
pendapatan dari suatu usaha/bisnis
•
Sangat signifikan di dalam penentuan nilai/manfaat
yang dapat diberikan pelanggan dan memainkan peranan penting dalam gambaran
kualitas jasa
•
Strategi penentuan tarif dalam perusahaan jasa, tarif
premium pada saat permintaan tinggi dan tarif diskon saat permintaan menurun
Prinsip
penetapan harga, seperti yang diusulkan Kotler (1996) dikutip Zeithalm &
Bitner (2000:436) adalah sbb:
1. Perusahaan harus
mempertimbangkan sejumlah faktor dalam memtapkan harga, mencakup pemilihan
tujuan penetapan harga, menentukan tingkat permintaan, prakiraan biaya,
menganalisis harga yang ditetapkan dan produk yang ditawarkan pesaing,
pemilihan metode penetapan harga, serta menentukan harga akhir.
2. Perusahaan tidak
harus selalu berupaya mencari profit maksimum melalui penetapan harga maksimum
tapi dapat dicapai dengan cara memaksimumkan penguasaan pasar atau kemungkinan
lainnya.
3. Para pemasar
hendaknya memahami seberapa responsif permintaan terhadap perubahan harga.
Untuk mengevaluasi sensitifitas harga, para pemasar dapat menghitung
elastisitas permintaan.
4. Berbagai jenis biaya
harus dipertimbangkan dalam menetapkan harga, termasuk didalamnya adalah biaya
langsung dan tidak langsung, biaya tetap dan biaya variabel serta biaya
lainnya.
5. Harga-harga para
pesaing akan mempengaruhi tingkat permintaan jasa yang ditawarkan sehingga
harga pesaing harus turut dipertimbangkan dalam proses penetapan harga
6. Berbagai cara atau
variasi penetapan harga yang ada mencakup markup, sasaran perolehan,
nilai yang dapat diterima, faktor psikologis dan harga lainnya.
7. Setelah menetapkan
struktur harga, perusahaan menyesuaikan harganya dengan menggunakan harga
psikologis, diskon harga, harga promosi, serta harga bauran produk
Tiga dasar penetapan harga menurut Zeithalm &
Bitner (2000:437)
•
Penetapan harga berdasarkan biaya (cost-based
pricing)
•
Penetapan harga berdasarkan persaingan (competition-based
pricing)
•
Penetapan harga berdasarkan permintaan (demand-based
pricing)
Kategori Tarif Transportasi
1. Tarif menurut kelas
(class rate) klasifikasi tarif menurut kelas digunakan khusus untuk
muatan dan penumpang
2. Tarif pengecualian
adalah tarif yang lebih rendah dari tarif menurut kelas
3. Tarif
perjanjian/kontrak
Jenis Tarif Transportasi:
1. Tarif menurut
trayek, berdasar atas pemanfaatan operasional dari moda transport yang dioperasikan dengan memperhitungkan jarak
yang dijalani oleh moda transport tersebut (km atau miles)
2. Tarif lokal, adalah
tarif berlaku dalam satu daerah tertentu
3. Tarif diferensial,
tarif angkutan diman terdapat perbedaan tinggi tarif menurut jarak, berat
muatan, kecepatan atau sifat khusu dari muatan yang diangkut
4. Tarif peti
kemas/kontainer, tarif yang diberlakukan untuk membawa kotak/box di atas truk
berdasarkan ukuran box/kotak yang diangkut (20 feet atau 40 feet) dari asal
pengiriman ke tempat tujuan barang
Tarif
angkutan penumpang laut berlaku tarif batas atas tetap dengan jalur atau trayek
yang dilayani . Tarif
angkutan laut untuk pengiriman barang,meliputi
(Abbas Salim, 2008 : 81):
•
Tarif uang tambang yang dibayar oleh
pemilik barang kepada perusahaan pelayaran atas jasa yang diberikan untuk
melakukan pengangkutan barang melalui laut (Tarif Uang Tambang Nusantara)
•
Tarif OPP/OPT (Ongkos Pelabuhan
Pemuatan/Ongkos Pelabuhan Tujuan) yang merupakan balas jasa untuk pekerjaan board
stevedoring, cargodoring, dan receiveng/delivery (inslag/uitslag) dipelabuhan
pemuatan dan di pelabuhan tujuan
•
Tarif pemakaian fasilitas pelabuhan
terdiri sewa gudang dan sewa tempat penumpukan dan fasilitas pelabuhan
•
Tarif Ekspedisi Muatan Kapal Laut
(EMKL), meliputi balas jasa atas pekerjaan inklaring dan uitklaring. Tarif EMKL
dihitung berdasarkan berat/ton barang, dimana pengurusan dokumennya dilakukan
oleh perusahaan EMKL
TEMPAT/LOKASI
PELAYANAN (PLACE/SERVICE LOCATION)
Place/Lokasi:
• Lokasi
pelayanan jasa yang digunakan dalam memasok jasa kepada pelanggan yang dituju
merupakan keputusan kunci
• Keputusan
mengenai lokasi pelayanan yang akan digunakan melibatkan pertimbangan bagaimana
penyerahan jasa kepada pelanggan dan dimana itu akan berlangsung
• Sebagai
lingkungan dimana dan bagaimana jasa akan diserahkan, sebagai bagian dari nilai
dan manfaat dari jasa
3
tipe interaksi
1. Pelanggan mendatangi
penyedia jasa
2. Penyedia jasa
mendatangi pelanggan
3. Penyedia jasa dan
pelanggan melakukan interaksi melalui perantara
Faktor
Pemilihan tempat:
1. Akses, lokasi yang mudah dijangkau sarana
transportasi umum
2. Visibilitas, lokasi yang dapat dilihat jelas
3. Lalu lintas, banyaknya orang yang lalu lalang dapat
memberikan peluang besar terjadinya impulse buying dan kepadatan dan
kemacetan lalu lintas dapat menjadi hambatan
4. Tempat parkir yang luas dan aman
5. Ekspansi, tersedia tempat yang cukup untuk perluasan
usaha dikemudian hari
6. Lingkungan, daerah sekitas yang mendukung jasa yang
ditawarkan
7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing
8. Peraturan Pemerintah
Lokasi pelayanan untuk angkutan laut lebih
pada pelanggan mendatangi penyedia jasa sehingga lokasi harus mudah aksesnya
dan visibilitas dengan demikian coverage area perlu diperluas terutama
untuk angkutan laut penumpang
PROMOSI
(PROMOTION) , (Ratih Hurriyati, 2010:58)
•
Promosi adalah. aktivitas pemasaran
yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi /membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan
•
Tujuan Utama dari Promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta
mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya
Bauran
Promosi terdiri dari : (Kotler dan Keller, 2009:512)
1. Advertising (Periklanan)
2. Sales Promotion (Promosi penjualan)
3. Events and Experiences
(Even dan kegiatan)
4. Public Relation and Publicity (Hubungan Masyarakat dan
Publisitas)
5. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)
6. Interaktive Marketing (Interaksi Pemasaran)
7. Word of mouth Marketing (Pemasaran dari mulut ke mulut)
8. Personal Selling (Penjualan Perorangan)
Promosi
untuk angkutan laut perlu dilakukan agar brand (merek) lebih dikenal
oleh pelanggan
PROMOSI/PROMOTION (Menurut Mowen yg dikutip oleh Ratih Hurriyati, 2010:88)
ORANG/PARTISIPAN
(PEOPLE)
Definisi
menurut Zeithmal & Bitner (2000:19):
Orang adalah semua pelaku yang memainkan
peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli.
Elemen-elemen dari peopleI adalah pegawai perusahaan, konsumen dan
konsumen lain dalam lingkungan jasa. Semua sikap dan tindakan karyawan bahkan
cara berpakaian dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi
konsumen atau kebarhasilan penyampaian jasa
2
aspek elemen people
1. Service people, yaitu mengadakan
jasa dan menjual jasa. Melalui pelayanan yang baik, cepat, ramah, teliti dan
akurat menciptakan kepuasan kepuasan dan kesetiaan pelanggan terhadap
perusahaan yang akhirnya meningkatkan nama baik perusahaan.
2. Customer, hubungan diantara
para pelanggan. Pelanggan dapat memberikan persepsi kepada pelanggan lain,
tentang kualitas jasa yang pernah didapatkannya dari perusahaan. Keberhasilan
dari perusahaan jasa berkaitan erat dengan seleksi, pelatihan, motivasi dan
manajemen dari sumber daya manusia
Pentingnya
SDM
1. Pemasaran merupakan
pekerjaan semua personel organisasi jasa
2. Semua perilaku
karyawan jasa harus diorientasikan kepada konsumen
3. Organisasi harus
merekrut & mempertahankan karyawan yang mempunyai skill, sikap,
komitmen dan kemampuan dalam membina hubungan baik dengan konsumen
4. Pemasaran internal
semakin diakui perusahaan jasa dalam menentukan pemasaran kepalanggan eksternal
SARANA
FISIK (PHYSICAL EVIDENCE)
Sarana fisik menurut Zeithmal & Bitner (2000:20) merupakan suatu hal
yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan
menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Unsur-unsur yang termasuk di dalam
sarana fisik antara lain lingkungan fisik dalam hal ini bangunan fisik,
peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya yang disatukan
dg service yg diberikan seperti tiket, sampul, label dll.
Lovelock (2002:248)
mengemukakan bahwa perusahaan melalui
tenaga pemasarannya menggunakan tiga cara dalam mengelola bukti fisik yang
strategis yaitu:
1. An
attention-creating medium. Perusahaan jasa melakukan diferensiasi dengan pesaing
dan membuat sarana fisik semenarik mungkin untuk menjaring pelanggan dari
target pasarnya.
2. As a
message-creating medium. Menggunkan simbol atau isyarat untuk
mengkomunikasikan secara intensif kepada audiens mengenai kekhususan kualitas
dari produk jasa
3. An effect-creating
medium. Baju seragam yang berwarna, bercorak, suara dan desain untuk
menciptakan sesuatu yang lain dari produk jasa yang ditawarkan.
PROSES
(PROCESS)
Proses menurut Zeithmal & Bitner
(2000:20) adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran
aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini mempunyai
arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan aktifitasnya
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya.
Untuk
perusahaan jasa kerja sama antara pemasaran dan operasional sangat penting
dalam elemen proses ini terutama dalam melayani segala kebutuhan dan keinginan
konsumen.
Seluruh
aktifitas kerja adalah proses melibatkan prosedur-prosedur, tugas-tugas,
jadwal-jadwal, mekanisme-mekanisme, aktifitas-aktifitas dan rutinitas-rutinitas
dengan apa produk (barang & jasa) disalurkan ke paelanggan.
Pentingnya
elemen proses khususnya dalam bisnis jasa disebabkan oleh persediaan jasa yang
tidak dapat disimpan.
MODEL PERILAKU KONSUMEN
· Perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan
yang mensyaratkan aktifitas individu untuk mengevaluasi,mencari, menggunakan
barang dan jasa . (Loundon & Bitta, 1993 : 4)
· Perilaku konsumen adalah aktivitas dimana seseorang
melibatkan diri dalam proses menyeleksi, membeli dan mempergunakan barang dan
jasa sehingga memuaskan kebutuhan dan hasratnya (Wilkie, 1990 : 12)
· Perilaku konsumen adalah tindakan langsung untuk
mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses
keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini (Engel et al, 2001 : 3)
· Perilaku konsumen adalah perilaku pembelian konsumen
akhir, baik individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi
personal (Kotler & Amstrong, 2000 : 3)
· Perilaku konsumen adalah studi tentang unit pembelian (buying
units) dan proses pertukaran (exchange process) yang melibatkan
perolehan, konsumsi dan pembuangan barang dan jasa, pengalaman serta ide-ide (Mowen
et al, 2001 : 6)
Para
konsumen akan memaksimalkan kepuasannya selama kemampuan finasialnya
memungkinkan. Selama utilitas marginal yang diperoleh dari pembelian produk
lebih besar atau sama dengan biaya yang dikorbankan, konsumen cenderung akan
membeli produk.
KARAKTERISTIK INDIVIDU (Ratih
Hurriyati, 2010:79)
Karakteristik
Individu merupakan suatu proses psikologis yang mempengaruhi individu dalam
memperoleh, mengkonsumsi serta menerima barang dan jasa serta pengalaman.
Karakteristik Individu merupakan faktor internal (interpesonal) yang
menggerakkan dan mempengaruhi perilaku.
Karakteristik individu
terdiri dari :
1.Sumber daya konsumen adalah sumber daya utama yg digunakan dalam proses
pertukaran)
2.Motivasi adalah
keadaan yang digerakkan dimana seseorang mengarahkan perilaku berdasarkan
tujuan, termasuk dorongan, keinginan dan hasrat.
3.Keterlibatan konsumen adalah pribadi yang dirasakan penting dan atau minat
konsumen terhadap perolehan, konsumsi dan disposisi barang, jasa atau ide.
Faktors : karakteristik komunikasi yang diterima konsumen, karakteristik
situasi dimana konsumen beroperasi dan kepribadian konsumen
4.Pengetahuan adalah
informasi yang disimpan dalam ingatan konsumen. Berdasarkan manfaatnya terbagi
dua yaitu pengetahuan produk dan pengetahuan pembelian
5.Sikap adalah
predisposisi (keadaan mudah terpengaruh) untuk memberikan tanggapan terhadap
rangsangan lingkungan yang dapat mengarahkan tingkah laku individu. Pembentuk
sikap : komponen kognitif/mind-share (Awareness, Association, image,
perceived quality), komponen afektif/heart-share (attitude, motivation,
preference, intention) dan komponen konatif/kecenderungan bertindak/market-share
(transaction behaviour, switching behaviour, psyographics, demographics)
6.Kepribadian adalah
keseluruhan kualitas psikis yang diwarisi atau diperoleh yang ada pada
seseorang yang membuatnya unik,
7.Nilai adalah
terminal dan instrumen atau tujuan kemana perilaku diarahkan dan sasaran
pencapaian tujuan itu
8.Gaya hidup mengukur
aktivitas manusia dalam hal bagaimana menghabiskan waktunya, minat mereka
terhadap apa yang dianggap penting, pandangan2 baik terhadap dirinya maupun
orang lain dan karakter dasar yang pernah dilalui dalam kehidupan, penghasilan,
pendidikan dan dimana mereka tinggal.
Definisi Nilai dimata
Pelanggan, Zeithamal & Bitner (2000:441)
NILAI PELANGGAN (Kottler,
2000:41)
Nilai pelanggan adalah selisih
nilai pelanggan toral dan biaya pelanggan total, dimana nilai pelanggan total
adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan oleh pelanggan dari produk atau jasa
tertentu sedangkan biaya pelanggan total adalah sekumpulan biaya yang
diharapkan oleh konsumen yang dikeluarkan untuk mengevaluasi, mendapatkan,
menggunakan dan membuang produk atau jasa.
Generic value strategie
bagi pelanggan, Kotler
(2000:184)
· Memberikan kemanfaatan yang lebih kepada pelanggan
dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan pihak pesaing (more for
less)
· Memberikan kemanfaatan yang lebih kepada pelanggan
dengan biaya yang sama besar dibandingkan dengan pihak pesaing (more for
same)
· Memberikan kemanfaatan yang sama dengan pihak pesaing kepada
pelanggan dengan biaya yang lebih rendah (same for less)
· Memberikan kemanfaatan yang lebih kepada pelanggan
dengan biaya yang juga lebih besar dibandingkan dengan pihak pesaing (more
for more)
· Memberikan kemanfaatan yang rendah kepada pelanggan
dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan pihak pesaing (lest for
lest)
Sumber
nilai pelanggan, James G.Barnes (2001:123) terdapat 4 sumber nilai yang dapat
diperoleh dan dirasakan pelanggan
· Proses:mengoptimalkan proses2 bisnis & memandang
waktu sebagai sumber daya pelanggan yg berharga
· Orang:karyawan diberi wewenang dan mampu menanggapi
pelanggan
· Produk/Jasa/Teknologi:keistimewaan dan manfaat produk
dan jasa yang kompetitif, mengurangi gangguan produktivitas
· Dukungan: siap membantu pelanggan yang membutuhkan
bantua
KUALITAS PELAYANAN:
DEFINISI:
· Kualitas adalah keseluruhan fitur dan karakteristik
dari produk atau jasa yang dapat memberikan kepuasan atau sesuai dengan
keinginan (Kotler, 2009:169)
· Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang
ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan
tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan. Produk jasa dapat terikat atau tidak
terikat pada suatu produk fisik (Kotler, 2000:428)
· Kualitas pelayanan adalah suatu instrumen yang
digunakan untuk mengukur gap atau kesenjangan antara persepsi dan harapan dari
konsumen terhadap pelayanan yang diterima. (Zeithaml, Parasuraman dan Berry. 1990:37)
·
Metode Service Quality (ServQual) dikonsepkan oleh
Parasuraman-Zeithaml-Berry didesain khusus untuk mengukur kepuasan pelanggan
jasa.
·
Metode ServQual ini melihat kesenjangan / Gap antara
ekspektasi (harapan/kepentingan) dengan persepsi (Kenyataan
Performansi / kinerja) dari pelanggan terhadap suatu bentuk pelayanan (services).
·
Metode ini telah dilakukan terhadap puluhan ribu responden
dan ratusan jenis industri selama hampir 20 tahun. Reliabitas dan Validitas-nya
tidak perlu diragukan lagi.
·
Bebepara manfaat dari metode ServQual dapat diutarakan
sebagai berikut:
·
Dimensi dan Atribut / Instrumen-nya sudah ‘Built-In’
·
Mendapatkan Skor Ekspektasi Pelanggan
·
Mendapatkan Skor Persepsi Pelanggan
·
Melihat Nilai GAP (Persepsi-Ekspektasi)
·
Memprioritaskan tindakan perbaikan berdasarkan Gap Total,
Gap Dimensi, Atau GAP Atribut Terbesar
·
Mendapatkan Indeks Kepuasan Pelanggan (CSI)
·
Peta Kepuasan Pelanggan (CS-MAP)
KUALITAS PELAYANAN
1. Tangibles (Fasilitas
fisik), Tampilan dari fasilitas fisik, karyawan dan materi-materi lainnya
2. Reliabilty (Kehandalan),
kemampuan melaksanakan pelayanan secara baik dan akurat
3. Responsiveness (Daya
tanggap), keinginan penuh dalam membantu pelnggan dan melaksanakan pelayanan
yang sigap
4. Assurance (Jaminan),
Pemgetahuan dan perilaku karyawan, serta kemampuan mereka memverikan
kepercayaan kepada pelanggan
5. Empathy (Empati),
Kemampuan dalam memperlakukan atau memperhatikan pelanggan sebagai individu
seutuhnya
KUALITAS PELAYANAN
1. Tangible (fasilitas
fisik) ada empat (4) atribut meliputi faktor-faktor:
a.peralatan atau
mesin-mesin yang digunakan dalam melakukan pelayanan cukup modern dan dapat
diandalkan;
b.penampilan
fisik dari bangunan yang menarik dan mampu mendukung proses pelayanan terhadap
pelanggan;
c. pakaian yang dikenakan oleh karyawan perusahaan
penyedia jasa cukup rapi, pantas dan sopan untuk digunakan dalam memberikan
pelayanan;
d.materi yang
berhubungan dengan pelayanan (seperti brosur, pamflet atau berita) menunjukkan
citra perusahaan.
2.
Reliability (kehandalan) ada lima (5) atribut meliputi
faktor-faktor:
a.kemampuan penyedia jasa untuk menepati janji sesuai
dengan pelayanan tertentu yang dijanjikan;
b.keinginan perusahaan penyedia jasa untuk menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi pelanggan dengan tulus dan sungguh-sungguh;
c.
kemampuan penyedia
jasa untuk memberikan pelayanan yang tepat dan akurat pada kesempatan pertama sehingga
langsung dapat dirasakan manfaatnya;
d.terdapat keinginan perusahaan penyedia jasa untuk
memberikan pelayanan yang sesuai dengan keinginan pelanggan;
e.kemampuan perusahaan penyedia jasa semaksimal mungkin
menghindari kesalahan yang dapat terjadi di dalam memberikan pelayanan dan
adanya dokumen akurat.
3. Responsiveness (daya
tanggap) ada empat (4) atribut meliputi faktor-faktor:
a.kemampuan
perusahaan penyedia jasa untuk memberikan penjelasan yang benar atas pelayanan
yang diberikan dan pertanyaan yang dilontarkan oleh pelanggan;
b.kemampuan
perusahaan penyedia jasa untuk melakukan pelayanan dengan cepat dan tanggap;
c. keinginan perusahaan penyedia jasa untuk dapat menolong
pelanggan dari permasalahannya;
d.kemampuan
perusahaan penyedia jasa untuk tidak terlalu sibuk guna merespon atau
menanggapi pelanggan.
4. Assurance (jaminan)
ada empat (4) atribut meliputi faktor-faktor:
a.kemampuan
perusahaan penyedia jasa untuk menumbuhkan kepercayaan dan rasa percaya diri
serta meyakinkan pelanggannya;
b.Pelanggan
merasa aman bertransaksi dengan perusahaan penyedia jasa;
c. kemampuan perusahaan penyedia jasa untuk memberikan
pelayanan dengan sopan satun dan ramah;
d.kemampuan yang
dimiliki oleh perusahaan penyedia jasa untuk memberikan pelayanan dan menjawab
pertanyaan pelanggan dengan baik dan benar berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki perusahaan tersebut.
5. Empathy (empati)
ada lima (5) atribut meliputi faktor-faktor
a.kesediaan perusahaan penyedia jasa untuk memberikan
perhatian secara perorangan kepada pelanggannya;
b.perusahaan penyedia jasa memiliki jam kerja yang sesuai
atau cocok dengan semua pelanggannya;
c.
kesediaan dari
perusahaan penyedia jasa untuk memberikan penjelasan atau perhatian secara
pribadi kepada pelanggan mengenai pelayanan yang diberikan;
d.kemampuan perusahaan penyedia jasa untuk menarik minat
pelanggan untuk menggunakan jasa-jasa pelayanannya;
e.kesediaan perusahaan penyedia jasa untuk mendengarkan
keluhan-keluhan atau keinginan-keinginan yang spesifik dari pelanggan mengenai
pelayanan yang diberikan.
MEREK
· Merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat
membedakan (seperti sebuah logo, cap atau kemasan) dengan maksud
mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok
penjual tertentu. Dengan demikian suatu merek membedakannya dari barang dan
jasa yang dihasilkan oleh kompetitor (David A.Aaker, 1997: 9)
· Ekuitas Merek adalah nilai tambah yang ada pada produk
dan jasa. Ekuitas Merek dapat direfleksikan dari cara pelanggan berpikir,
merasa, dan merespek merek tersebut, sesuai dengan harga, pangsa pasar, dan
profitibilitas merek kepada perusahaan diukur melalui indikator-indikator. (Kotler
dan Keller, 2009:278):
1.Kesadaran merek
(brand awarness)
2.Kesan kualitas
(perceived quality)
3.Asosiasi merek
(brand associations)
4.Loyalitas merek
(brand loyalty)
· Brand awareness (kesadaran
merek) yaitu kemampuan atau kesanggupan seseorang calon pembeli untuk mengenali
atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk
tertentu menurut Aaker (1996:90) dalam Freddy Rangkuti (2008:39). Peran brand
awareness dalam keseluruhan brand equity tergantung dari sejauh mana
tingkatan kesadaran yang dicapai oleh suatu merek. Tingkatan kesadaran merek
secara berurutan adalah sebagai berikut: Unware of brand (tidak
menyadari merek), Brand recognition (pengenalan merek), Brand recall (pengingatan
kembali terhadap merek), Top of mind (puncak pikiran),
· Perceived Quality (kesan kualitas) yaitu persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas
atau keunggulan suatu produk atau jasa pelayanan berkaitan dengan maksud yang
diharapkan menurut Aaker (1996:24) dalam Freddy Rangkuti (2008:41)
· Asosisasi Merek (Brand Associations), menurut
Aaker (1996:160) dalam Freddy Rangkuti (2008:43) pengertian asosiasi merek
adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek. Asosiasi itu
tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan. Keterkaitan pada
suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau
penampakan untuk mengkomunikasikannya.
· loyalitas merek adalah ukuran dari kesetiaan konsumen
terhadap suatu merek. Loyalitas merek merupakan inti dari brand equity yang
menjadi gagasan sentral dalam pemasaran, karena hal ini merupakan satu ukuran
keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek. Apabila loyalitas merek
meningkat, maka kerentanan kelompok pelanggan dari serangan competitor dapat
dikurangi.
LOYALITAS PELANGGAN
· Loyalitas pelanggan adalah komitmen untuk bertahan
secara mendalam untuk melakukan pembelian ulang atau berlangganan kembali
produk atau jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang, meskipun
pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan
perubahan perilaku. (Oliver, 1996:392 dalam Kotler dan Keller, 2009:163)
· Karakteristik pelanggan yang loyal (Griffin, 2002:31) adalah:
1.Melakukan
pembelian secara teratur (makes regular repeat purchase);
2.Membeli antar
lini produk atau jasa (purchases across product and service lines);
3.Menarik
pelanggan baru untuk perusahaan (penciptaan prospek bagi perusahaan) dengan
merekomendasikan produk/jasa kepada orang lain (refers other)
4.Tidak
terpengaruh daya tarik pesaing/menolak produk pesaing atau menunjukkan
kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing (demonstrates an
immunity to the full of the competition)
Griffin (2002:12) mengemukakan keuntungan-keuntungan
yang dapat diperoleh apabila memiliki pelanggan yang loyal antara lain adalah:
1.
Mengurangi
biaya pemasaran karena biaya untuk menarik pelanggan baru lebih mahal;
2.
Mengurangi
biaya transaksi, seperti biaya negosiasi kontrak, pemrosesan pesanan, dan
lain-lain;
3.
Mengurangi
biaya turn over pelanggan karena penggantian pelanggan yang lebih
sedikit;
4.
Meningkatkan
penjualan silang yang akan memperbesar pangsa pasar perusahaan;
5.
Word of
mouth yang lebih positif dengan asumsi
bahwa pelanggan yang loyal juga mereka yang merasa puas;
6.
Mengurangi
kegagalan seperti biaya penggantian.
titanium frames & more - Etched Frame
BalasHapusTagged with titanium frames, frame, frames, the titanium engine block ultimate tool for your artistry! It allows you to ceramic vs titanium curling iron explore the frame titanium nose hoop of your art titanium lug nuts and design with these babylisspro nano titanium hair dryer