Berbeda dg berlabuh cinta yg hanya terjadi beberapa kali seumur hidup.😊😊😊😊 atau bahkan ada lho yg gk pernah sama sekali.
Memang ada? "Ya ada, itu pelaut2 jomblo jejaka tua kan tdk pernah berlabuh cinta" 😁😁😁😁
Mngkin jodohnya diambil pelaut playboy "Dimana kapal bersandar disitu cinta berlabuh".
Walaupun makanan rutin, tapi masih banyak incident terjadi ketika kapal mau berlabuh, contohnya dlm video dibawah ini.
Jangkar bs meluncur habis tdk terkendali sampai Bitter end.
Kenapa bisa begitu yaa??....kayaknya sih penyebabnya ada 2 yaa:
- Kecepatan kapal terlalu tinggi ketika dropping anchor (lebih dr 2 knots)
- Berlabuh di perairan dalam dmn trjdi kesalahan teknik.
Cinta bisa putus, begitupun jangkar juga bisa putus kalau salah Teknik menjatuhkanya..😁😁
Apakah yg perlu kita tau tentang "Berlabuh Jangkar".
Berikut adalah bagian2 dari penataan anchor windlass.
Metode Berlabuh jangkar ada 2 yaitu:
- Letting go the ancor = Jangkar dijatuhkan kelaut dg Gravity.
- Walking back = Jangkar diarea dg menggunakan gear/windlass.
"Letting go an anchor" adalah cara yg paling mudah dan sering digunakan. Tapi dlm keadaan tertentu sprti perairan dalam, berlabuh dg "Walking back" juga digunakan untuk menghindari jangkar meluncur dg cepat, brake tdk mampu nahan dan jangkar bisa hilang.
Mendekati tempat berlabuh jangkar sedapat mungkin harus berlawanan dg arah arus dan angin, kecuali kapal2 kecil yg bisa berputar ditempat.
Namun sebelum jangkar dijatuhkan, haluan harus menghadap angin/arus.
Sambil bergerak mundur kecepatan kapal ketika menjatuhkan jangkar berada pada kisaran "0.5 knots – 1 knots". Jangan lebih dari 2 knots agar jangkar tdk meluncur dg cepat tdk trkendali yg bs mengakibatkn kerusakan Brake lining atau hilangnya jangkar krn putus pada bitter end.
"HINDARI MENJATUHKAN JANGKAR BY GRAVITY DARI ATAS KETINGGIAN/KEDALAMAN 20 METERS".!!!!!
Jangkar harus diarea by gear sampai sedekat mungkin kedasar laut yakni sktr 5 meter dr seabed, jangan sampai menyentuh dasar laut untuk menghindari kerusakan akibat pergerakan kapal.
Kedalaman laut bisa dilihat melalui Echousounder atau chart datum di peta.
"PANJANG 1 SHACKLE RANTAI JANGKAR = 27.5 M". Disini bisa kita perkirakan brpa yg harus diarea.
Jika menggunakan cara “Walking back”.
Ketahuilah bahwa rata2 windlass dirancang dg kecepatan area sekitar 9 Mtrs/minute = 540 mtrs/hours (0.3 knots)
Jadi berlabuh dg walking back (windlass gear) kecepatan mundur kapal jgn lebih dari 0.5 knots agar rantai dan windlass tidak stress.
Berapa sih idealnya panjang rantai jangkar yg harus diarea.?
Dalam segala kondisi cuaca perlu diingat bhwa kedudukan rantai harus HORIZONTAL dg jangkar, utk itu berlabuh dg rantai yg panjang akan lebih "Good holding".
Berlabuh dg rantai yg terlalu panjang tdk selalu bisa dilakukan pada perairan "Congested water" seperti di Singapore.
Menghitung panjang rantai jangkar yg harus diarea ada beberapa cara:
- Jumlah shackle = 1.5√D (D = Kedalaman laut).
- Panjang rantai dalam meters = 6 - 10 kali kedalaman laut).
- Jika menggunakan "Wire cable", maka panjangnya = 39 x√D (D = Kedalaman laut)
Kekuatan “Holding” jangkar.
Ada bbrpa faktor yg mempengaruhi kekuatan holding sebuah jangkar yaitu:
- Design atau bentuk jangkar, jangkar dengan “Fluke/kuku yang lebar” itu lebih kuat good holdingnya (lihat gambar diatas).
- Jenis dasar perairan, Jenis dasar “PASIR/SAND” adalah yang terkuat untuk “Good holding ground”, sedangkan “SOFT MUD/LUMPUR LUNAK” adalah yg terburuk. Naah dr sini kita bisa nentukan berapa Panjang rantai idealnya.
- Keadaan cuaca perairan setempat: Arus, angin dan ombak.
- Panjang rantai jangkar, semakin Panjang maka semakin “Good holding”. Tapi perhitungkan kepadatan area sekitar dg "swinging circle"
Menghitung “Anchor Swinging circle”, perhitungan ini perlu dilakukan untuk menjaga jarak aman dengan kapal2 lain disekitarnya.
Perhitunganya sangat simple yaitu:
Swinging circle = Panjang rantai jangkar diair + Panjang kapal.
Contoh: kapal panjangnya 100M berlabuh jangkar sebanyak 6 shackle di deck, berapa swinging circle nya?
Swinging circle = (6 Shackle x 27.5M) + 100M = 165+100 = 265M kemudian di convert ke nautical miles = 265 : 1852 = 0.143 NM.
Kemudian set di Radar range circle dg angka 0.143 NM trsebut untuk menjaga jarak dg kapal lain. Namun jika dibelakang ada kapal lain maka range trsebut hrs dinaikan 2x lipat, sebab setelah jangkar dijatuhkan, maka kapal akan bergerak mundur sepanjang rantai yg diarea dan mendekat kekapal dibelakangnya.
Melaporkan posisi jangkar, ini penting juga lhoh untuk diketahui:
- Clock format = Haluan kapal dianggap arah jam 12. Jika arah rantai jangkar ke kanan maka disebut "1'o clock, 2' o clock, etc" dan jika arah rantai kesebelah kiri maka disebut "11' o clock, 10' o clock, etc".
- Cardinal point = Ini seperti menggunakan kompass, 1 point = 11.25 degrees. Cara lapornya "2 point in starboard bow, 1 point in port bow, etc".
Tapi yg paling umum adalah "Clock format".
Kedudukan rantai.
Hal ini pun penting juga utk dilaporkan, istilah yg biasa digunakan adalah:
- Short stay = Rantai jangkar mengarah terlihat dekat/pendek dr kapal, agak2 miring dikit gitu arahnya dg ship side.
- Medium stay = Rantai jangkar mengarah sedang2 saja dr ship' side.
- Long stay = Rantai jangkar menjulur jauuuh gtu. Ini tandanya jangkar kencang.
- Up and Down = Rantai jangkar tegak lurus dan parallel dg ship's side. Dari hawse pipe trlihat lurus kedalam air.
Berapa sih kekuatan windlass atau mesin jangkar.
Mesin jangkar biasanya hanya mampu menahan beban sepanjang 80 meter atau sekitar 3 shackles dr rantai jangkar.
Jika kita berlabuh dikedalaman lebih dari 80 meter, alamat dech anchor windlass akan berat utk menarik jangkarnya atau bhkan bisa macet, kecuali mesin windlass yg modern ini banyak di lengkapi dg hydraulic pumps ganda. Maka ini tdk berlaku.
Semoga bermanfaat dan bs menambah wawasan keselamatan bekerja dilaut.
Salam.
KSA, 04 November 2019.
Zie Ahmadi.
Terima kasih, Ilmu yg sangat bermanfaat komandan. Jelas dan terperinci. Kreeen komandan.
BalasHapusTapi untuk mnghitung turning cycle
VRM - ( LOA + Amount of shacles(