Laman

Sabtu, 27 Januari 2018

Kenapa kapal bisa terapung di Air


Kenapa kapal bisa mengapung??

Bang kerja jdi pelaut yaa..???
Kenapa sih kok kapalnya bisa ngapung padahal terbuat dari besi yg besar & berat, sedangkan paku yg kecil & ringan aja klelep di air..??

Naah...!! Ada pertanyaan gini kn malu juga ya klo g bisa jawab.
Yuk kita nostalgia lg dg pelajaran wktu SMP & SMA ..!!,
Biar jd AaBeGeh lgi...hehehe.....

1. Berbicara tentang prinsip dasar terapung & tenggelamnya benda dlm zat cair, pasti teringat "Hukum Archimedes"
Yaitu "Perbandingan antara density benda dan density zat cair tmpt benda trsebut berada".
Klo density benda lebih besar daripada density air, maka benda akan tenggelam. Sebaliknya jika density benda lebih kecil daripada density air, maka benda akan terapung.

Lhooh...tapi kaaan...Density besi lebih besar daripada density air, makanya paku yg kecil aja klelep di air..

Secara teory:
Density air laut = 1.025 T/M3
Density Besi = 7.9 T/M3
Density Udara = 0.0012 T/M3..

Truz, gimana ceritanya sampai kapal besi bisa mengapung di air..?? Padahal density_nya aja 8 x lbh besar dr density air laut.

Dicatet yaa,,,,,"Hukum fisika itu berlaku sama untuk semua warga alam semesta".
Jadi bukan karena ente pelaut trz hukum fisika jd tdk berlaku shngga menyebabkan kpl ente ngapung dg ajaibnya...
Hehehehe...

"Jika besi (Kapal) dapat mengapung di air, maka pastilah density kapal LEBIH KECIL daripada density air".
Trz gmn caranya spya density besi lbh kecil drpd air..??
Caranya ya dg "MASS/MASSA" yg tetap kita harus memperbesar "VOLUME".

Hal ini dapat terlihat pada design badan kapal yg gemuk, bawahnya melengkung dan bagian dalamnya ada ruang2 udara.
Ini semua dimaksudkan untuk memperbesar volume kapal, Jika volumenya besar dg Massa yg sama maka density akan mengecil.
"Density = Mass : Volume"

Selanjutnya ruang2/compartement dikapal trsebut akan terisi dg udara, pdhl udara sendiri density_nya kecil (0.0012 T/M3) makanya gelembung2 udara selalu naik kepermukaan jika dalam air.
Inilah yg menyebabkan kapal terapung.

2. Adanya "Daya apung/upthrust"
Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan mendapat daya apung/upthrust sebesar berat zat cair yg dipindahkannya”
Besarnya daya apung/upthrust sebuah kapal sama dg volume bagian kapal yg terbenam dalam air.

Itulah knpa kapal di design dg pembatasan Load line (Garis muat) dan Plimsoll Mark (Markah kambangan).
Lihat gambar dibwh.

Volume bagian bawah kapal yg terbenam = Besarnya Daya apung/Upthrust dari air.
Volume bagian atas yg tdk terbenam (Freeboard) = Besarnya daya apung cadangan.

Daya apung cadangan berhubungan erat dg freeboard kapal, smakin besar freeboard maka daya apung cadangan akan semakin besar.
Sebaliknya,
Jika kapal overdraft, maka freeboard (Bagian kpl yg tdk terbenam) akan mengecil dan artinya mengurangi daya apung cadangan kapal, Hal ini sangat berbahaya. Sebab kpl bs tenggelam jika kehilangan daya apung cadangan.

Jadi utk rekan2 pelaut jgn coba2 merubah2 (Menaikan) Plimsoll mark/Markah kambangan tanpa approval dari Class, Kapal2 Indonesia byk yg scra illegal menaikan gambar plimsoll mark atau memuat melebihi plimsoll mark (Overdraft) dalam rangka menambah muatan.

Di Kapal disediakan 2 buah buku stabilitas dari maker (pembuat kapal)
Yaitu:

  1. Intact stability booklet, untuk perhitungan kapal dlm kondisi normal (Tidak bocor/rusak kompartemen).
  2. Damage stability booklet, untuk perhitungan stabilitas kapal ketika kapal mengalami kebocoran/kerusakan dalam suatu kompartemen yg tentu saja akan mengurangi freeboard dan daya apung cadangan kapal.

Agar Nakhoda bisa mengambil keputusan untuk Abandon ship ataukah tetap tinggal di kapal..


Semoga bermanfaat.
Salam,
Zie Ahmadi